bintang jatuh

Rabu, 21 Desember 2011

perbandingan novel dengan film ayat-ayat cinta


Akhirnya versi filmnya keluar juga. Begitu gumamku setelah sekian lama menunggu Ayat-ayat Cinta yang akan difilmkan. Karena dari novelnya yang memang luar biasa indahnya. Dengan penuh kehangatan, aku, suami dan keluarga menonton film tersebut. Sungguh terharu. Meski cukup signifikan banyak sekali perbedaannya antara novel dan filmnya. 

Ada hal yang harus kita sepakati dahulu, bahwa novel tidak bisa dibandingkan dengan film. Novel adalah sebuah karya personal sedangkan film adalah karya kolektif. Sebuah novel sangat bergantung pada individualis penulisnya dan tidak koperatif dengan persoalan di luar kepentingan penulisnya. Sementara itu, sebuah film sangat bergantung pada banyak kepentingan koperatif; pemilik modal, sutradara, pemain, pasar, dan (kadang-kadang) politik. Film tentu tak seleluasa novel dalam bergerak.
Apa yang kita harapkan dari sebuah film hasil adaptasi dari sebuah novel? Idealnya tentu film tersebut mampu memvisualkan secara tepat seluruh isi teks dalam novel. Tercapaikan? Dalam sejarah dunia perfilman hasil adaptasi dari karya teks, tidak pernah ada yang mampu mencapai kesempurnaan penerjemahan. Jadi, mengapa harus kecewa dan mengumpat-umpat? Sebagai penikmat sebuah karya,  AAC versi novel dan versi film tetaplah sebuah karya yang luar biasa. Ke duanya harus dilihat dari kacamata apresiasi bukan kacamata emosi.
AAC 3
Sangat banyak perbedaan yang ditemukan dari AAC karya novel dengan karya film. Banyaknya perbedaan ini wajar mengingat kedua karya itu juga mempunyai sifat yang berbeda. Dari sekian banyak perbedaan itu, berikut ini dipaparkan beberapa titik perbedaan yang dianggap penting, yang ikut mempengaruhi alur cerita dan dianggap cukup mengganggu selera dalam penikmatan AAC karya novel selama ini. Titik perbedaan tersebut adalah :
No.
Novel
Film
1. Tokoh Maria tinggal bersama  Tuan Boutros (ayah),  Madame Nahed (ibu), dan Yousef (adik lelakinya). Maria hanya tinggal bersama Madame Nahed (ibunya)
2. Saat pertemuan dengan Fahri di Metro (kereta listrik), Aisha memakai cadar biru muda dan ada tiga orang bule yang masuk, yaitu seorang nenek, pemudi, dan pemuda yang memakai topi berbendera Amerika Saat di Metro, Aisha memakai cadar hitam (cadar warna ini selalu digunakan untuk seluruh adegan di film) dan hanya dua orang bule yang masuk, yaitu seorang wanita muda dan seorang nenek.
3. Nama wartawati Amerika yang dikenal Fahri di Metro adalah Alicia Brown Nama wartawati Amerika itu adalah Alicia Abrams
4. Fahri memberi hadiah ulang tahun kepada Madame Nahed sebuah tas tangan dan untuk Yousef, anaknya, sebuah kamus bahasa Perancis Tidak ada adegan pemberian hadiah itu.
5. Tuan Boutros sekeluarga mengajak Fahri dan teman-teman satu flatnya untuk makan bersama di sebuah restoran mewah Tidak ada adegan makan bersama Tuan Boutros dengan Fahri di restoran
6. Fahri tidak biasa jalan berdua dengan Maria Fahri sering jalan berdua dengan Maria
7. Tidak ada dialog antara Fahri dan Maria soal jodoh Fahri dan Maria berbincang soal jodoh sambil menikmati  sungai nil
8. Noura disiksa oleh Bahadur dan kakaknya ketika Fahri dan teman-temannya sedang bersantap malam di flat saat tengah malam. Noura disiksa hanya oleh Bahadur ketika Fahri, tapi terlihat sibuk sendiri di kamarnya dan bukan sedang santap malam
9. Keluarga Boutros mengetahui kalau Noura disiksa oleh Bahadur malam itu dan mengusulkan kepada Fahri bahwa sebaiknya Noura tinggal sementara di rumah orang yang seiman daripada tinggal di rumah mereka karena berbagai alasan Tuan Boutros sejak awal tidak ditampilkan sehingga adegan tersebut tidak ada
10. Fahri meminta Nurul melalui telepon agar  bersedia menampung Noura di rumahnya Fahri menemui langsung Nurul untuk meminta hal itu
11. Noura tidak mau bercerita masalah yang menimpanya kepada Maria dan Fahri saat dia ditampung Noura mau bercerita secara terbuka masalah yang menimpanya kepada Maria dan Fahri saat dia ditampung
12. Fahri sakit parah karena terlalu sering kepanasan Tidak ada adegan Fahri sakit
13. Saat mengaji dengan Syaikh Ustman, Fahri ditawari syaikh untuk berjodoh dengan keponakannya dengan memperlihatkan foto-foto calon istri yang ditawarkan agar Fahri dapat mengenalnya Syaikh Ustman tidak terlihat melakukan itu dan Fahri langsung datang begitu saja ke perjodohan
14. Fahri menikah di mesjid Fahri menikah di flat Aisha
15. Setelah menikah dengan Fahri, Aisha tidak pernah terlihat cemburu kepada Fahri Aisha gampang cemburu  kepada Fahri
16. Aisha memberikan 2 buah ATM kepada Fahri Tidak ada adegan pemberian ATM
17. Aisha menceritakan masa lalu keluarga, ayah dan ibunya kepada Fahri Tidak ada adegan menceritakan masa lalu itu
18. Sejak tahu Fahri menikahi Aisha, Maria sakit hati dan langsung jatuh sakit. Menikahnya Fahri dengan Aisha tidak mengakibatkan Maria jatuh sakit dan sakitnya Maria justru karena ditabrak mobil
19. Tidak ada cerita Maria ditabrak orang suruhan Bahadur Maria ditabrak mobil oleh orang suruhan Bahadur
20. Tidak ada cerita komputer PC Fahri dijual oleh Aisha Aisha menjual komputer PC Fahri tanpa sepengetahuan Fahri dan menggantinya dengan laptop
21. Fahri baru mengetahui bahwa Nurul ternyata juga menyukainya jauh sebelum dia menikahi Aisha Fahri mengetahui bahwa Nurul ternyata juga menyukainya justru sesudah dia menikahi Aisha
22. Setelah menikah, Aisha dan Fahri pindah di flat mewah Aisha Fahri langsung tinggal di flat Aisha dan tidak ada adegan pindah rumah
23. Teman satu sel Fahri di penjara berjumlah 5 orang Teman satu sel Fahri hanya satu orang
24. Dalam penjara, Fahri disiksa setiap hari oleh polisi Mesir Fahri hanya sekali sekali saja disiksa
25. Aisha sempat ingin diperkosa oleh polisi Mesir Tidak ada adegan percobaan perkosaan itu
26. Buku harian Maria diserahkan oleh Madame Nahed kepada Fahri Buku harian Maria diserahkan oleh Madame Nahed kepada Aisha
27. Madame Nahed dan Yousef yang meminta Fahri agar merekam suaranya untuk diperdengarkan dengan Maria Aisha yang meminta Fahri agar merekam suaranya untuk diperdengarkan dengan Maria
28. Tuan Boutros dan Madame Nahed yang mengajukan izin kepada kepala penjara agar membolehkan Fahri untuk menjenguk Maria di rumah sakit Aisha yang mengajukan izin kepada kepala penjara agar membolehkan Fahri untuk menjenguk Maria di rumah sakit
29. Maria jatuh pingsan saat memberikan kesaksian di pengadilan Tidak ada adegan Maria jatuh pingsan
30. Seorang penembak burung  hantu yang sebelumnya memberikan kesaksian palsu akhirnya mengakui kebohongannya saat di persidangan Fahri Penembak burung hantu yang menjadi saksi tidak mengakui kebohongannya
31. Menjelang akhir hayatnya, Maria meminta Fahri untuk mengajarkannya berwudhu karena dia bermimpi bahwa dia tidak dapat masuk sorga kalau tidak berwudhu Menjelang akhir hayatnya, Maria meminta Fahri untuk mengajarkannya shalat dan dia tidak diceritakan bermimpi

Melihat titik perbedaan seperti yang dipaparkan di atas, kita sepakat bahwa ada bagian-bagian yang berbeda antara film AAC dengan karya novelnya. Apa yang menyebabkan perbedaan itu tentu harus kita jawab  dengan memahami prinsip kerja masing-masing jenis karya itu. Sebagai sebuah karya teks, novel memiliki kebebasan yang luar biasa dalam mengeksplorasi dirinya walaupun hanya sebatas kata-kata. Sebaliknya film memiliki keterbatasan dalam menerjemahkan teks ke bentuk visual, tetapi memiliki keleluasaan mengeskpresikan ide-ide barunya ke dalam bahasa gambar.
AAC 4Habiburahman El Shirazy, sebagai pengarang AAC, telah memberikan banyak pengalaman batin kepada kita soal romantisme islam dan problemanya. Sementara, Hanung Bramantyo, sebagai sutradara, telah memberikan gambaran kepada kita bagaimana romantisme islam itu tampil dalam wujudnya. Kita harus mengucapkan terimakasih atas kerja kreatif mereka berdua. Persoalan ada kesenjangan antara ke dua karya itu, diserahkan kepada kita selaku penikmat. Sikap yang paling bijak adalah menikmati dan memberikan penghargaan atas ke dua karya itu, termasuk keharusan memberikan kritik sebagai apresiasi atas karya tersebut.

7 komentar:

  1. Thanks a lot ya ka Resha , sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  2. huhu. walaupun kecewa berat. tapi ya sudahlah. xD

    BalasHapus
  3. Lalu syaikh utsman yang diceritakan di film kan meninggal apakah di novel juga meninggal? Karena seingat saya di novel yang ke dua syaikh utsman masih ada (menawarkan fahri menikahi cucunya)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Kebetulan saya melewatkan novelnya yang pertama

      Hapus