“ PRESIDEN
PRAWIRANEGARA”
Novel karya Akmal Nasery Basri
yang berjudul Presiden Prawiranegara (Kisah 207 Hari Syafruddin Prawiranegara
Memimpin Indonesia) ini menceritakan sebuah perjuangan bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaanya. Sebelumnya saya pernah mengetahui tentang
Presiden yang tidak diakui di dalam catatan sejarah Kemerdekaan Indonesia, saya
membaca di salah satu situs jejaring sosial, walaupun saya tidak tahu persis
siapa Presiden yang tidak diakui tersebut?. Setelah saya membaca novel ini saya
baru mengetahui secara lengkap siapakah presiden yang terhapus namanya, bukan
hanya nama dan kehidupan Presiden Prawiranegara ini tetyapi juga cara beliau
memperjuangkan rakyatnya untuk memerdekakan Indonesia.
Novel ini mempunyai alur maju
mundur, dimana terdapat dua cerita didalam novel tersebut. Yang pertama tentang
perjalanan Syafruddin Prawiranegara dari seorang menteri keuangan hingga
menjabat sebagai ketua PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Cerita
kedua mengenai Kamil Koto, seorang preman pasar Pariaman yang dipercaya untuk
membantu para pejabat pemerintah dalam memerdekakan Indonesia. Novel ini bukan hanya
menceritakan tentang memperjuangkan bangsa Indonesia saja, tetapi juga masalah
kehidupan pribadi, keagamaan dan perjalanan cinta.
Novel yang mempunyai 11 bab
cerita dibuat dengan struktur cerita, dua bab pertama tentang kehidupan sang
Presiden Prawiranegara, sedangkan bab ketiga dan empat tentang kisah Kamil
koto, judul selanjutnya menceritakan kembali tentang kisah Presiden
Prawiranegara yang berselang dua judul. Cerita ini menyatu pada bab kesembilan
pada waktu rombongan residen Rasyid bertemu dengan Ketua PDRI Syafruddin
Prawiranegara. Pada akhirnya pun ceritanya dibuat penulis masing-masing
kembali, setelah tugas presiden prawiranegara diserahkan kembali ke Presiden
dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Novel ini sangat menarik sekali
dimana penulis berimajinasi menghubungkan fakta-fakta sejarah dengan
tokoh-tokoh yang ada pada saat peristiwa tersebut, penulispun memberi ruang
lingkup penghayatan sejarah dengan berbeda. Banyak juga data-data sejarah yang
diceritakan secara lengkap di novel ini. Novel ini mengasyikan sekaligus
memberi tauladan dan kesederhanaan kehidupan Presiden Prawiranegara.
Disini penulis menggunakan “saya”
yang dimaksud adalah Kamil Koto. Di novel ini penulis seperti mengenang masa
lalunya yang pernah dialami dirinya, lalu dibuat dalam bentuk tulisan dengan
tujuan supaya para tokoh pahlawan dapat dikenal bukan hanya namanya saja,
tetapi juga mengetahui pengorbanan yang telah merubah bangsa ini. Dan seperti yang kita ketahui bahwa bangsa
Indonesia merdeka karena kerja keras dari Presiden Sukarno dan wakilnya Muh. Hatta.
Tetapi kita tidak mengetahui ternyata sejarah perjuangan bukan hanya dari
Presiden dan Wakil Presiden RI kita saja. Bahwa sebenarnya dibalik kemerdekaan
Indonesia ada sosok Syafruddin Prawiranegara dkk. yang telah mendirikan PDRI
untuk meneruskan perjuangan memerdekakan Indonesia setelah bung Karno dan bung
Hatta ditangkap oleh Belanda.
Syafruddin Prawiranegara bukan
orang yang lemah yang mau begitu saja menyerah terhadap perlawanan dari
penjajahan Belanda. Ia membentuk pemerintahan sendiri walau yang secara resmi
belum mendapatkan persetujuan presiden dan wakil presiden. Ia banyak berjuang
dalam melakukan perang gerilya (upaya dari presiden RI untuk menterang Belanda),
tetapi tanpa diketahui ketua dan anggota dari PDRI, presiden dan wakil presiden
membatalkan perang tersebut dan membuat sebuah perjanjian Roem Royen dengan
Penjajah Belanda. Syafruddin pun mengikuti keputusan presiden walau dengan
terpaksa.
Novel yang berisi tentang
pengalaman Kamil Koto seorang pencuri kelas teri dan Ketua PDRI Syafruddin
Prawiranegara, atau yang dikenal dengan Pak Syaf. Kebersamaan mereka dalam
memperjuangkan bangsa selama 207 hari membuat Kamil dapat mengenali sosok Pak
Syaf, seseorang yang ia anggap sebagai Presiden pada masa itu. Perubahan hidup
Kamil terjadi ketika ketahuan mencuri jam Ajo Sidi, orang kaya yang terkenal
pelit. Ia dipukuli oleh tukang pukul Ajo Sidi hingga babak belur. Nyawa Kamil
selamat ketika Mr. Rasyid dating untuk menolong Kamil yang sudah sekarat.
Pertemuan dengan Mr. Rasyid lah yang telah mengubah hidup Kamil. Keahliannya
sebagai tukang pijit dipercaya Mr. Rasyid untuk mengikuti perjalannya sehingga
bertemu dengan Ketua PDRI Syafaruddin Prawiranegara.
Melalui keahliannya memijat,
Kamil dapat berbicara dan kemudian mengenal Pak Syaf. Pak Syaf menceritakan
tentang bagaimana kisah kehidupannya dari masa kecilnya hingga beliau saat ini dapat menjadi ketua
PDRI. Ketika PDRI aktif dakam menentang penjajahan Belanda. Kamil pun bertemu
dengan Puti Zahara. Yang ternyata dia adalah putri dari Ajo Sidi, orang yang
hampir membuatnya mati akibat perlakuan tukang pukul suruhannya. Dari konflik
antara Republik dan Belanda kisah Kamil
Koto dan Zahara pun tumbuh secara perlahan. Sebelum berpisah dengan presiden
prawiranegara dan mr. Rasyid, Kamil meminta sebuah pesan inspirasi untuk
kehidupannya yang akan datang.
Menurut saya penulis ini seorang
yang kreatif imajinatif, ia sangat memperhatikan tulisan-tulisannya secara
detail, karena ia mampu mengkaitkan segala hal-hal fakta yang berhubungan
dengan lokasi, tanggal, dan tokoh-tokoh dalam sejarah. Novel ini terasa begitu
nyata dengan kehidupan yang dilami oleh tokoh-tokoh pahlawan. Pembaca juga
seperti ikut terjun dalam arus cerita dalam novel tersebut, dan pembacapun akan
merasa mendapatkan lakon dalam novel di sana sini di setiap alur cerita dan
juga merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh seperti pantang menyerah dalam
menghadap musuh, terus berdoa dan meminta petunjuk dari yang maha kuasa, karena
setiap perjuangan yang kita lakukan bergantung pada-Nya, ataupun entah
berhubungan dengan lokasi, tokoh atau perselang selingan ceritanya. Pembaca
dipaksa untuk memahami di setiap bagian cerita agar dapat menggabungkan isi
cerita dalam novel yang dibuat bercabang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar