bintang jatuh

Rabu, 14 Desember 2011

presiden prawiranegara



“ PRESIDEN PRAWIRANEGARA”
Novel karya Akmal Nasery Basri yang berjudul Presiden Prawiranegara (Kisah 207 Hari Syafruddin Prawiranegara Memimpin Indonesia) ini menceritakan sebuah perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaanya. Sebelumnya saya pernah mengetahui tentang Presiden yang tidak diakui di dalam catatan sejarah Kemerdekaan Indonesia, saya membaca di salah satu situs jejaring sosial, walaupun saya tidak tahu persis siapa Presiden yang tidak diakui tersebut?. Setelah saya membaca novel ini saya baru mengetahui secara lengkap siapakah presiden yang terhapus namanya, bukan hanya nama dan kehidupan Presiden Prawiranegara ini tetyapi juga cara beliau memperjuangkan rakyatnya untuk memerdekakan Indonesia.
Novel ini mempunyai alur maju mundur, dimana terdapat dua cerita didalam novel tersebut. Yang pertama tentang perjalanan Syafruddin Prawiranegara dari seorang menteri keuangan hingga menjabat sebagai ketua PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Cerita kedua mengenai Kamil Koto, seorang preman pasar Pariaman yang dipercaya untuk membantu para pejabat pemerintah dalam memerdekakan Indonesia. Novel ini bukan hanya menceritakan tentang memperjuangkan bangsa Indonesia saja, tetapi juga masalah kehidupan pribadi, keagamaan dan perjalanan cinta.
Novel yang mempunyai 11 bab cerita dibuat dengan struktur cerita, dua bab pertama tentang kehidupan sang Presiden Prawiranegara, sedangkan bab ketiga dan empat tentang kisah Kamil koto, judul selanjutnya menceritakan kembali tentang kisah Presiden Prawiranegara yang berselang dua judul. Cerita ini menyatu pada bab kesembilan pada waktu rombongan residen Rasyid bertemu dengan Ketua PDRI Syafruddin Prawiranegara. Pada akhirnya pun ceritanya dibuat penulis masing-masing kembali, setelah tugas presiden prawiranegara diserahkan kembali ke Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Novel ini sangat menarik sekali dimana penulis berimajinasi menghubungkan fakta-fakta sejarah dengan tokoh-tokoh yang ada pada saat peristiwa tersebut, penulispun memberi ruang lingkup penghayatan sejarah dengan berbeda. Banyak juga data-data sejarah yang diceritakan secara lengkap di novel ini. Novel ini mengasyikan sekaligus memberi tauladan dan kesederhanaan kehidupan Presiden Prawiranegara.
Disini penulis menggunakan “saya” yang dimaksud adalah Kamil Koto. Di novel ini penulis seperti mengenang masa lalunya yang pernah dialami dirinya, lalu dibuat dalam bentuk tulisan dengan tujuan supaya para tokoh pahlawan dapat dikenal bukan hanya namanya saja, tetapi juga mengetahui pengorbanan yang telah merubah bangsa ini. Dan  seperti yang kita ketahui bahwa bangsa Indonesia merdeka karena kerja keras dari Presiden Sukarno dan wakilnya Muh. Hatta. Tetapi kita tidak mengetahui ternyata sejarah perjuangan bukan hanya dari Presiden dan Wakil Presiden RI kita saja. Bahwa sebenarnya dibalik kemerdekaan Indonesia ada sosok Syafruddin Prawiranegara dkk. yang telah mendirikan PDRI untuk meneruskan perjuangan memerdekakan Indonesia setelah bung Karno dan bung Hatta ditangkap oleh Belanda.
Syafruddin Prawiranegara bukan orang yang lemah yang mau begitu saja menyerah terhadap perlawanan dari penjajahan Belanda. Ia membentuk pemerintahan sendiri walau yang secara resmi belum mendapatkan persetujuan presiden dan wakil presiden. Ia banyak berjuang dalam melakukan perang gerilya (upaya dari presiden RI untuk menterang Belanda), tetapi tanpa diketahui ketua dan anggota dari PDRI, presiden dan wakil presiden membatalkan perang tersebut dan membuat sebuah perjanjian Roem Royen dengan Penjajah Belanda. Syafruddin pun mengikuti keputusan presiden walau dengan terpaksa.
Novel yang berisi tentang pengalaman Kamil Koto seorang pencuri kelas teri dan Ketua PDRI Syafruddin Prawiranegara, atau yang dikenal dengan Pak Syaf. Kebersamaan mereka dalam memperjuangkan bangsa selama 207 hari membuat Kamil dapat mengenali sosok Pak Syaf, seseorang yang ia anggap sebagai Presiden pada masa itu. Perubahan hidup Kamil terjadi ketika ketahuan mencuri jam Ajo Sidi, orang kaya yang terkenal pelit. Ia dipukuli oleh tukang pukul Ajo Sidi hingga babak belur. Nyawa Kamil selamat ketika Mr. Rasyid dating untuk menolong Kamil yang sudah sekarat. Pertemuan dengan Mr. Rasyid lah yang telah mengubah hidup Kamil. Keahliannya sebagai tukang pijit dipercaya Mr. Rasyid untuk mengikuti perjalannya sehingga bertemu dengan Ketua PDRI Syafaruddin Prawiranegara.
Melalui keahliannya memijat, Kamil dapat berbicara dan kemudian mengenal Pak Syaf. Pak Syaf menceritakan tentang bagaimana kisah kehidupannya dari masa kecilnya  hingga beliau saat ini dapat menjadi ketua PDRI. Ketika PDRI aktif dakam menentang penjajahan Belanda. Kamil pun bertemu dengan Puti Zahara. Yang ternyata dia adalah putri dari Ajo Sidi, orang yang hampir membuatnya mati akibat perlakuan tukang pukul suruhannya. Dari konflik antara  Republik dan Belanda kisah Kamil Koto dan Zahara pun tumbuh secara perlahan. Sebelum berpisah dengan presiden prawiranegara dan mr. Rasyid, Kamil meminta sebuah pesan inspirasi untuk kehidupannya yang akan datang.
Menurut saya penulis ini seorang yang kreatif imajinatif, ia sangat memperhatikan tulisan-tulisannya secara detail, karena ia mampu mengkaitkan segala hal-hal fakta yang berhubungan dengan lokasi, tanggal, dan tokoh-tokoh dalam sejarah. Novel ini terasa begitu nyata dengan kehidupan yang dilami oleh tokoh-tokoh pahlawan. Pembaca juga seperti ikut terjun dalam arus cerita dalam novel tersebut, dan pembacapun akan merasa mendapatkan lakon dalam novel di sana sini di setiap alur cerita dan juga merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh seperti pantang menyerah dalam menghadap musuh, terus berdoa dan meminta petunjuk dari yang maha kuasa, karena setiap perjuangan yang kita lakukan bergantung pada-Nya, ataupun entah berhubungan dengan lokasi, tokoh atau perselang selingan ceritanya. Pembaca dipaksa untuk memahami di setiap bagian cerita agar dapat menggabungkan isi cerita dalam novel yang dibuat bercabang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar