bintang jatuh

Rabu, 14 Desember 2011

kata kerja menurut abdul chaer

NAMA                        : RESHA MARDIANA
KELAS                       : 3D
NIM                            : 2222102062
MATA KULIAH       : MORFOLOGI

1.      Kata Benda
a.       Berawalan pe-, seperti pemuda, pemenang, dan penyair.
b.      Berakhiran –an, seperti bendungan, bantuan dan asuhan.
c.       Berakhiran –nya, seperti besarnya, naiknya, dan jauhnya.
d.      Berimbuhan gabung pe-an, seperti pembangunan, pengembangan, dan pelebaran
e.        Berimbuhan gabungan per – an, seperti pertemuan, pertambangan dan persatuan.
f.       Berimbuhan gabung ke-an, seperti keadilab, kebijaksanaan dan kekayaan.
g.      Kata yang diikuti dengan frase “yang” …. atau “ yang sangat” misalnya : jalan (yang bagus), pemuda (yang sangat rajin).
2.      Kata Kerja
a.       Kata-kata yang dapat diikuti oleh frasa dengan …….., baik yang menyatakan alat, yang menyatakan keadaan, maupun yang menyatakan penyerta, disebut kata kerja, misalnya:
·         Pergi (dengan adik)
·         Berjalan (dengan gembira)
·         Menulis ( dengan musuh)
b.      Kata kerja dasar seperti : pergi, pulang, tulis, tanya dll.
c.       Kata kerja berimbuhan sesperti:
·         awalan Me-, seperti kata-kata menulis, membaca dan melihat.
·         awalan ber-, seperti kata-kata berdiri, berlatih dan berkuda
·          awalan di-, seperti pada kata-kata ditulis, dibaca, dan dilihat
·         awalan ter-, seperti pada kata-kata tertulis, terbaca, dan terlihat
·         awalan per-, seperti pada kata-kata perpanjang, percepat, dan persingkat
·          awalan –kan, seperti pada kata-kata tuliskan, abacakan, dan damaikan
·         awalan –i, seperti pada kata-kata tulisi, datangi dan diami.
3.      Kata Ganti
a.       Kata ganti orang pertama (mengganti diri orang yang berbicara):
·         Saya
·          Aku ku
·         Kami
·         Kita
Contoh : Adik bertanya kepada paman, “Paman, bolehkah saya kerumah Paman?’ (saya = adik)
b.      Kata ganti orang kedua (mengganti orang yang diajak bicara)
·         Kamu
·         Engkau
·         Anda
·         Kalian
Contoh : Mengapa kemarin kamu tidak sekolah?’ tanya Hasan pada Ali temannya sekelas.
c.       Kata ganti orang ketiga (mengganti diri orang yang dibicarakan)
·         Ia
·         Dia
·         - nya
·         Beliau
·         Mereka
·         Mendiang
·         Almarhum
Contoh : Hasan adalah murid baru dikelas V. Ia tinggal di Jalan Surabaya. ( Ia = Hasan)
4.      Kata Sifat
a.       Kata-kata yang dapat diikuti dengan kata keterangan sekali serta dapat dibentuk menjadi kata yang berimbuhan se – / -nya. Contoh :
- indah ( indah sekali, seindah-indahnya)
- Bagus ( bagus sekali, sebagus-bagusnya)
b.      Tempat kata sifat pada tingkat frase adalah dibelakang kata benda yang sifatnya, misalnya besar, indah dan kecil. Contoh : rumah besar, pemandangan indah.
c.       Dalam gabungan kata berupa idiom kata sifat dapat menduduki posisi awal atau berada dimuka kata benda. Contoh : Panjang tangan, yang berarti pencuri.
d.       Gabungan kata bermakna perbandingan, kata sifat tersebut terletak dimuka kata benda. Contoh : merah delima, manis jambu.
e.       Pada tingkat klausa/ kalimat kata sifat dapat menduduki fungsi, predikat, Contoh : anak itu nakal, adikku gemuk sekali
5.      Kata Sapaan.
Kata sapaan itu tak mempunyai penbendaharaan kata sendiri tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharaan nama diri dan kata nama perkerabatan.
Contoh:
San (Bentuk utuh : Hasan)
Li (Bentuk utuh : Ali)
Pak (Bentuk utuh Bapak)
Yah (Bentuk utuh Ayah)


6.      Kata Penunjuk
a.        Ini : digunakan untuk menunjuk kata benda yang letaknya relatif dekat dengan si pembicara
b.      Itu : digunakan untuk menunjuk benda yang letaknya relatif jauh, contoh : Itu si Unyil, mobil itu di jual.
7.      Kata Bilangan
Kata yang menyatakan jumlah, nomor, urutan, atau kumpulan.
Contoh :
Kata bilangan utama satu, dua, tiga sebelas.
Kata bilangan tingkat pertama, kedua, kesebelas.
Kata bantu bilangan, seseorang, dua buah, seekor dan lain-lain.
Kata bantu bilangan lain, setanggai, setandan, sehelai dan lain-lain.
8.      Kata Penyangkal
Kata penyangkal dalam Bahasa Indonesia adalah:
·         Tiada, tak = saya tidak mengambil bukumu.
·         Tiada, didaerah itu tiada air
·         Bukan, ini bukan mangga.
·         Tanpa, tanpa saya dia tak mau pergi.
9.      Kata Depan
Kata yang digunakan di muka kata benda untuk menghubungkan kata dengan klausa dengan klausa/kalimat dengan kalimat. Contoh kata depan:
a.       Tempat berada: di, pada, dalam, atas dan antara.
b.      Arah asal : dari
c.        Arah tujuan: ke, kepada, akan dan terhadap.
d.      Pelaku : oleh
e.       Alat : dengan dan berkat.
f.       Perbandingan : daripada
g.       Hal/ masal : tentang, mengenai.
h.       Akibat : hingga, sampai
i.        Tujuan : untuk, buat. Guna dan bagi.
j.        Demi dan menurut.
10.  Kata Penghubung
Kata ini digunakan untuk menghubungkan kata dengan klausa dengan klausa/kalimat dengan kalimat. Contoh:
1.      Untuk kata penghubung sederajat: dan, dengan, serta atau, sedangkan, selanjutnya, adalah dan lain-lain.
2.      Untuk penghubung tak sederajat : sebab, jika, bila, sebagai, sehingga, sesudah dan lain-lain.
11.  Kata Keterangan
Kata ini memberi penjelasan pada kalimat/bagian kalimat lain yang sifatnya tak menerangkan keadaan/ sifat.
1.      Kepashan yaitu kata, memang, pasti, justru.
2.      Keraguan/kesangsian yaitu kalau, barangkali, mungkin, kiranya, rasanya, agaknya, rupanya.
3.      Harapan, yaitu kata-kata, seringkali, sekali-sekali, sesekali, acapkali, jarang.
12.  Kata Tanya
Kata ini digunakn sebagai pembantu, didalam kalimat yang menyatakan pertanyaan. Contoh: apa, siapa, mengapa, kenapa, bagaimana, berapa , mana, kapan, bila, bilamana.
13.  Kata Seru
Kata yang digunakan untuk menggungkapkan perasaan bahwa, misalnya: Karena kaget, terharu, marah, kagum, sedih dan lain-lain.



Contoh :
·         Kata seru berupa kata-kata singkat : wah, cih, hai, o, nah, na, dan hah.
·         Kata serupa berupa kata-kata biasa: aduh, celaka gila, kasihan, bangsat ya ampun.
·         Kata seru serapan: astaga, masya allah, alhamdulillah.
14.  Kata Sandang
Dalam bahasa Indonesia kata sandang digunkan menjadi penentu didepan kata nama diri, kata perkerabatan, kata sifat, Sri dan Sang.
Contoh
: Itu Si Hasan; Sang kancil telah sampai duluan.
15.  Kata Partikel
Kata yang digunakan untuk penegasan
a.        – kah (menegaskan). Contoh:
Apakah isi lemari ini
Cukupkah uang itu
b.       –tah (digunakan pada akhir kata tanya dalam kalimat tanya). Contoh:
Apatah dayaku menghadapi cobaan
c.       – lah (menghaluskan dalam kalimat perintah). Contoh:
Keluarkanlah buku tulismu.
d.      pun (penegasan). Contoh:
saya tak tahu, dia pun tidak tahu.
e.       per- (menyatakan makna ‘setiap’ atau ‘mulai’) Contoh:
Harganya Rp. 1.000,00 perlembar.
Gaji PNS naik per 1 April.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar