NAMA :
RESHA MARDIANA
KELAS :
3D
NIM :
2222102062
MATA KULIAH :
MORFOLOGI
1. Kata Benda
a.
Berawalan pe-, seperti pemuda, pemenang, dan
penyair.
b.
Berakhiran –an, seperti bendungan, bantuan dan asuhan.
c.
Berakhiran –nya, seperti besarnya, naiknya, dan
jauhnya.
d.
Berimbuhan gabung pe-an, seperti pembangunan,
pengembangan, dan pelebaran
e.
Berimbuhan
gabungan per – an, seperti pertemuan, pertambangan dan persatuan.
f.
Berimbuhan gabung ke-an, seperti keadilab,
kebijaksanaan dan kekayaan.
g.
Kata yang diikuti dengan frase “yang” …. atau “ yang
sangat” misalnya : jalan (yang bagus), pemuda (yang sangat rajin).
2. Kata Kerja
a.
Kata-kata yang dapat diikuti oleh frasa dengan ……..,
baik yang menyatakan alat, yang menyatakan keadaan, maupun yang menyatakan
penyerta, disebut kata kerja, misalnya:
·
Pergi (dengan adik)
·
Berjalan (dengan gembira)
·
Menulis ( dengan musuh)
b.
Kata kerja dasar seperti : pergi, pulang, tulis, tanya
dll.
c.
Kata kerja berimbuhan sesperti:
·
awalan Me-, seperti kata-kata menulis, membaca
dan melihat.
·
awalan ber-, seperti kata-kata berdiri, berlatih
dan berkuda
·
awalan
di-, seperti pada kata-kata ditulis, dibaca, dan dilihat
·
awalan ter-, seperti pada kata-kata tertulis,
terbaca, dan terlihat
·
awalan per-, seperti pada kata-kata perpanjang,
percepat, dan persingkat
·
awalan –kan,
seperti pada kata-kata tuliskan, abacakan, dan damaikan
·
awalan –i, seperti pada kata-kata tulisi,
datangi dan diami.
3. Kata Ganti
a.
Kata ganti orang pertama (mengganti diri orang yang
berbicara):
·
Saya
·
Aku ku
·
Kami
·
Kita
Contoh : Adik
bertanya kepada paman, “Paman, bolehkah saya kerumah Paman?’ (saya = adik)
b.
Kata ganti orang kedua (mengganti orang yang diajak
bicara)
·
Kamu
·
Engkau
·
Anda
·
Kalian
Contoh :
Mengapa kemarin kamu tidak sekolah?’ tanya Hasan pada Ali temannya sekelas.
c.
Kata ganti orang ketiga (mengganti diri orang yang
dibicarakan)
·
Ia
·
Dia
·
- nya
·
Beliau
·
Mereka
·
Mendiang
·
Almarhum
Contoh :
Hasan adalah murid baru dikelas V. Ia tinggal di Jalan Surabaya. ( Ia = Hasan)
4. Kata Sifat
a.
Kata-kata yang dapat diikuti dengan kata keterangan
sekali serta dapat dibentuk menjadi kata yang berimbuhan se – / -nya. Contoh :
- indah ( indah sekali, seindah-indahnya)
- Bagus ( bagus sekali, sebagus-bagusnya)
- indah ( indah sekali, seindah-indahnya)
- Bagus ( bagus sekali, sebagus-bagusnya)
b.
Tempat kata sifat pada tingkat frase adalah dibelakang
kata benda yang sifatnya, misalnya besar, indah dan kecil. Contoh : rumah besar, pemandangan indah.
c.
Dalam gabungan kata berupa idiom kata sifat dapat
menduduki posisi awal atau berada dimuka kata benda. Contoh : Panjang tangan, yang berarti pencuri.
d.
Gabungan kata
bermakna perbandingan, kata sifat tersebut terletak dimuka kata benda. Contoh : merah delima, manis jambu.
e.
Pada tingkat klausa/ kalimat kata sifat dapat menduduki
fungsi, predikat, Contoh : anak itu
nakal, adikku gemuk sekali
5. Kata Sapaan.
Kata sapaan itu tak mempunyai penbendaharaan kata sendiri tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharaan nama diri dan kata nama perkerabatan.
Contoh: San (Bentuk utuh : Hasan)
Li (Bentuk utuh : Ali)
Pak (Bentuk utuh Bapak)
Yah (Bentuk utuh Ayah)
Kata sapaan itu tak mempunyai penbendaharaan kata sendiri tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharaan nama diri dan kata nama perkerabatan.
Contoh: San (Bentuk utuh : Hasan)
Li (Bentuk utuh : Ali)
Pak (Bentuk utuh Bapak)
Yah (Bentuk utuh Ayah)
6. Kata Penunjuk
a.
Ini : digunakan
untuk menunjuk kata benda yang letaknya relatif dekat dengan si pembicara
b.
Itu : digunakan untuk menunjuk benda yang letaknya
relatif jauh, contoh : Itu si Unyil, mobil itu di jual.
7. Kata Bilangan
Kata yang menyatakan jumlah, nomor, urutan, atau kumpulan.
Contoh : Kata bilangan utama satu, dua, tiga sebelas.
Kata bilangan tingkat pertama, kedua, kesebelas.
Kata bantu bilangan, seseorang, dua buah, seekor dan lain-lain.
Kata bantu bilangan lain, setanggai, setandan, sehelai dan lain-lain.
Kata yang menyatakan jumlah, nomor, urutan, atau kumpulan.
Contoh : Kata bilangan utama satu, dua, tiga sebelas.
Kata bilangan tingkat pertama, kedua, kesebelas.
Kata bantu bilangan, seseorang, dua buah, seekor dan lain-lain.
Kata bantu bilangan lain, setanggai, setandan, sehelai dan lain-lain.
8. Kata Penyangkal
Kata penyangkal dalam Bahasa Indonesia adalah:
Kata penyangkal dalam Bahasa Indonesia adalah:
·
Tiada, tak = saya tidak mengambil bukumu.
·
Tiada, didaerah itu tiada air
·
Bukan, ini bukan mangga.
·
Tanpa, tanpa saya dia tak mau pergi.
9. Kata Depan
Kata yang digunakan di muka kata benda untuk menghubungkan kata dengan klausa dengan klausa/kalimat dengan kalimat. Contoh kata depan:
Kata yang digunakan di muka kata benda untuk menghubungkan kata dengan klausa dengan klausa/kalimat dengan kalimat. Contoh kata depan:
a.
Tempat berada: di, pada, dalam, atas dan antara.
b.
Arah asal : dari
c.
Arah tujuan: ke,
kepada, akan dan terhadap.
d.
Pelaku : oleh
e.
Alat : dengan dan berkat.
f.
Perbandingan : daripada
g.
Hal/ masal :
tentang, mengenai.
h.
Akibat : hingga,
sampai
i.
Tujuan : untuk, buat. Guna dan bagi.
j.
Demi dan menurut.
10. Kata Penghubung
Kata ini digunakan untuk menghubungkan kata dengan klausa dengan klausa/kalimat dengan kalimat. Contoh:
Kata ini digunakan untuk menghubungkan kata dengan klausa dengan klausa/kalimat dengan kalimat. Contoh:
1.
Untuk kata penghubung sederajat: dan, dengan, serta
atau, sedangkan, selanjutnya, adalah dan lain-lain.
2.
Untuk penghubung tak sederajat : sebab, jika, bila,
sebagai, sehingga, sesudah dan lain-lain.
11. Kata Keterangan
Kata ini memberi penjelasan pada kalimat/bagian kalimat lain yang sifatnya tak menerangkan keadaan/ sifat.
Kata ini memberi penjelasan pada kalimat/bagian kalimat lain yang sifatnya tak menerangkan keadaan/ sifat.
1.
Kepashan yaitu kata, memang, pasti, justru.
2.
Keraguan/kesangsian yaitu kalau, barangkali, mungkin,
kiranya, rasanya, agaknya, rupanya.
3.
Harapan, yaitu kata-kata, seringkali, sekali-sekali,
sesekali, acapkali, jarang.
12. Kata Tanya
Kata ini digunakn sebagai pembantu, didalam kalimat yang menyatakan pertanyaan. Contoh: apa, siapa, mengapa, kenapa, bagaimana, berapa , mana, kapan, bila, bilamana.
Kata ini digunakn sebagai pembantu, didalam kalimat yang menyatakan pertanyaan. Contoh: apa, siapa, mengapa, kenapa, bagaimana, berapa , mana, kapan, bila, bilamana.
13. Kata Seru
Kata yang digunakan untuk menggungkapkan perasaan bahwa, misalnya: Karena kaget, terharu, marah, kagum, sedih dan lain-lain.
Kata yang digunakan untuk menggungkapkan perasaan bahwa, misalnya: Karena kaget, terharu, marah, kagum, sedih dan lain-lain.
Contoh :
·
Kata seru berupa kata-kata singkat : wah, cih,
hai, o, nah, na, dan hah.
·
Kata serupa berupa kata-kata biasa: aduh, celaka
gila, kasihan, bangsat ya ampun.
·
Kata seru serapan: astaga, masya allah,
alhamdulillah.
14. Kata Sandang
Dalam bahasa Indonesia kata sandang digunkan menjadi penentu didepan kata nama diri, kata perkerabatan, kata sifat, Sri dan Sang.
Contoh : Itu Si Hasan; Sang kancil telah sampai duluan.
Dalam bahasa Indonesia kata sandang digunkan menjadi penentu didepan kata nama diri, kata perkerabatan, kata sifat, Sri dan Sang.
Contoh : Itu Si Hasan; Sang kancil telah sampai duluan.
15. Kata Partikel
Kata yang digunakan untuk penegasan
Kata yang digunakan untuk penegasan
a.
– kah
(menegaskan). Contoh:
Apakah isi lemari ini
Cukupkah uang itu
Apakah isi lemari ini
Cukupkah uang itu
b.
–tah (digunakan
pada akhir kata tanya dalam kalimat tanya). Contoh:
Apatah dayaku menghadapi cobaan
Apatah dayaku menghadapi cobaan
c.
– lah (menghaluskan dalam kalimat perintah). Contoh:
Keluarkanlah buku tulismu.
Keluarkanlah buku tulismu.
d.
pun (penegasan). Contoh:
saya tak tahu, dia pun tidak tahu.
saya tak tahu, dia pun tidak tahu.
e.
per- (menyatakan makna ‘setiap’ atau ‘mulai’) Contoh:
Harganya Rp. 1.000,00 perlembar.
Gaji PNS naik per 1 April.
Harganya Rp. 1.000,00 perlembar.
Gaji PNS naik per 1 April.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar